Saturday, November 26, 2016

Sistem Booting

A. Pengertian Sistem Booting
    Proses sistem booting komputer adalah proses perjalanan pernyataan komputer awal sampai pengambil alihan sistem opersasi secara penuh terhadap perangkat.
Booting identik dengan BIOS (Basic Input Output System) yang merupakan sebuah kode yang bertanam peda sisetem komputer.

Fungsi BIOS :
  • Memberi informasi visual seketika pada saat penyalaan komputer.
  • Memberi akases keperangkat keyboard sebagai kontroler. Saat sistem operasi belum mengambil alih komputer serta memberi akses komunitas serta low-level kepada beberapa komponen hardware komputer.
B. Proses Booting
  1. Pencet tombol power. Seketika itu komputer dihidupkan, keadaan memori masih kosong.
  2. BIOS mulai mengambil alih sebagai sistem operasi, melakukan pengecekan pada kompuuter.
  3. Proses dilanjutkan dengan BIOS mencari kartu grafis yang bertaman.
  4. BIOS mencari sistem operasi yang sudah diinstal lalu memuatnya peda memori serta segera mengeksekusinya.
  5. Menjalankan program yang diinginkan.
C. Jenis-jenis Booting
1). Cold Booting
    Proses menghidupkan komputer pada saat perangkat komputer itu mati atau belum menyala. Inilah bagian utama yang dilakukan dengan cara menekan tombol power.
2). Warm Booting
    Proses menghidupkan komputer disaat perangkat komputer sudah menyala dan teraliri listrik. Proses ini sering disebut dengan restart.
3). Soft Boot
    Boot yang dikendalikan melalui sistem. Yng melakukan boot adalah komputer secara otomatis.
4). Reboot
    Proses mengulang kembali dari proses awal. Dilakukan ketika sistem tidak bereaksi atau terjadi perubahan setting dari sistem.
5). Hard Boot
    Boot yang dilakukan dengan kekerasan atau dipaksa. Terjadi ketika komputer diam dalam jangka waktu yang lama.

D. Menu Utama Pada BIOS
  1. Standart CMOS Setup : Menu untuk mengatur konfigurasi standart setup BIOS (mengatur tanggal, jam, hard disk, dll).
  2. BIOS Features Setup : Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS.
  3. Chipset Feature Setup : Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Feature.
  4. Power Management Setup : Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat  sehingga memungkinkan untuk mengemat energi komputer.
  5. PNP/PCI Configuration : Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI seperti alokasi IRQ.
  6. Integrated Pheriperals : Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti hard disk controller, floppy disk controller, serial dan paraller port meliputi konfigurasi Port dan IRQ.
  7. Load Setup Defaults : Menu untuk meningkatkatkan kinerja komputer secraa instant.
  8. Supervisor Password : Menu untuk membuat password supervisor.
  9. User Password : Menu untuk membuat password user.
  10. IDE HDD Auto Detiction : Menu untuk mendeteksi parameter- parameter hard disk yang dikenali komputer.
  11. HDD Low Level Format : Menu untuk melakukan proses format hard disk.
  12. Save & Exit Setup : Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
  13. Exit Without Saving :  Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.